Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Macam & Penjelasan-Teknik pengambilan sampel dalam penelitian memiliki peran krusial karena memengaruhi hasil skripsi atau tugas akhir mahasiswa. Pemahaman mendalam tentang teknik penarikan dan penentuan sampel menjadi esensial bagi peneliti.
Tugas akhir, atau skripsi, menjadi penentu kelulusan mahasiswa dan menandai akhir masa studi sarjana. Mahasiswa berusaha maksimal dalam menyelesaikan skripsinya, sebuah karya tulis ilmiah yang sistematis dengan metode tertentu.
Penelitian skripsi umumnya terbagi menjadi kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian tersebut membawa istilah seperti populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel. Pemahaman ini sangat relevan dalam menentukan metode penelitian yang digunakan.
Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi penelitian yang digunakan untuk menjawab hasil penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah metode yang digunakan untuk mengambil sampel tersebut.
Sampel mencerminkan jumlah dan karakteristik populasi, diukur melalui statistik atau estimasi penelitian. Pengambilan sampel harus memperhatikan representativitas, dengan ukuran yang mencerminkan keadaan populasi.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Supardi (1993), teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel penelitian. Margono (2004) menekankan perlunya sampel representatif, sesuai dengan sifat dan penyebaran populasi.
Tujuan Pengambilan Sampel
Menurut Prof. I Wayan Susila, pengambilan sampel bertujuan mengatasi keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya, terutama jika populasi terlalu besar. Tujuan lainnya adalah mengasumsikan bahwa keseluruhan populasi bersifat seragam, sehingga dapat diwakili oleh sampel.
Cara Melakukan Pengambilan Sampel
Tahapan umum dalam teknik pengambilan sampel melibatkan definisi populasi, penentuan kerangka sampel, pemilihan teknik sampling yang tepat, pengambilan sampel (pengumpulan data), dan pemeriksaan ulang pada proses sampling.
Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampel
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel: probability sampling (random) dan non-probability sampling (non-random).
Probability Sampling
- Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling): Melibatkan pengambilan sampel secara acak melalui undian atau bilangan acak. Kelebihannya adalah mengurangi bias, namun kurang menjamin representativitas.
- Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling): Menetapkan sampel awal secara acak dan memilih sampel berikutnya secara sistematis. Lebih cepat dan mudah, tetapi tidak bisa memprediksi variasi populasi.
- Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling): Menentukan sampel berdasarkan kelompok tingkatan, misalnya, usia. Berguna untuk penelitian yang memerlukan analisis berdasarkan kelompok tertentu.
- Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling): Menentukan sampel berdasarkan kelompok wilayah. Cocok untuk penelitian yang membutuhkan analisis pada wilayah tertentu.
Non-Probability Sampling
- Purposive Sampling: Peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti karakteristik demografis. Memberikan sampel yang lebih relevan dengan desain penelitian.
- Snowball Sampling: Sampel ditentukan melalui wawancara atau korespondensi dengan sampel sebelumnya. Cocok untuk penelitian yang membutuhkan privasi tinggi.
- Accidental Sampling: Sampel ditentukan secara tidak sengaja. Cocok untuk penelitian dengan populasi yang mudah diakses.
- Quota Sampling: Menetapkan jumlah sampel sebelumnya. Praktis, tetapi berpotensi mengandung bias.