Mengungkap Masalah Literasi di Indonesia dan Upaya Pemecahannya

Mengungkap Masalah Literasi di Indonesia dan Upaya Pemecahannya

Mengungkap Masalah Literasi di Indonesia dan Upaya Pemecahannya-Masalah literasi di Indonesia menjadi sorotan yang penting, mengingat literasi yang baik memainkan peran kunci dalam pembentukan masyarakat yang cerdas dan berdaya. Untuk memahami secara mendalam, kita perlu merinci bentuk-bentuk masalah literasi tersebut dan mencari solusi yang tepat.

Mari kita jelajahi masalah-masalah literasi di Indonesia.

Apa Itu Literasi?

Sebelum membahas masalah literasi, kita perlu memahami apa sebenarnya literasi itu. Literasi, dalam konteks ini, tidak hanya sebatas membaca dan menulis. Pemahaman ini telah mengalami pergeseran, dan kini literasi mencakup kemampuan seseorang untuk mengatasi tantangan hidup dengan memanfaatkan sumber daya informasi yang ada.

Menurut I Wayan Artika, literasi bisa dianggap sebagai ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa literasi melibatkan segala aktivitas yang dapat memperluas ilmu dan wawasan seseorang, bukan sekadar membaca dan menulis.

Jenis-Jenis Literasi

  • Literasi Baca dan Tulis:
    • Kemampuan membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi.
  • Literasi Numerasi:
    • Kemampuan menggunakan angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis.
  • Literasi Sains:
    • Kemampuan ilmiah untuk mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, dan mengambil kesimpulan berdasarkan fakta.
  • Literasi Digital:
    • Kemampuan menggunakan media digital, alat komunikasi, atau jaringan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya.
  • Literasi Finansial:
    • Kemampuan mengaplikasikan pemahaman konsep, risiko, keterampilan, motivasi, dan pemahaman agar dapat membuat keputusan finansial yang efektif.
  • Literasi Budaya dan Kewargaan:
    • Kemampuan memahami dan bersikap terhadap kebudayaan sebagai identitas bangsa, serta pemahaman hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Permasalahan Literasi di Indonesia

Setelah memahami pengertian sebenarnya dari literasi, mari kita telusuri lebih dalam mengenai masalah literasi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Realitas literasi di Indonesia masih menunjukkan tingkat yang terbilang rendah. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya akses terhadap informasi dan pengetahuan, serta kuantitas literasi yang belum mencapai potensi maksimal. Mari kita telaah faktor-faktor yang menjadi penyebab utama permasalahan ini.

Terdapat dua faktor utama yang menjadi akar persoalan literasi di Indonesia:

1. Kualitas Pendidikan yang Masih Rendah:

Permasalahan literasi di Indonesia pertama-tama disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan. Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor, mulai dari kurangnya sarana dan prasarana pendidikan hingga jumlah pendidik yang masih belum mencapai standar kompeten.

Rendahnya kualitas pendidikan di tanah air menjadi penghalang bagi minat masyarakat untuk belajar dan mengakses informasi. Situasi ini membutuhkan tindakan cepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

2. Masalah Ekonomi:

Faktor ekonomi menjadi pemicu utama permasalahan literasi di Indonesia. Pendapatan rendah akibat tingkat pendidikan yang terbatas dan minimnya penguasaan keterampilan bernilai tinggi menjadi katalisator masalah ini.

Rendahnya pendapatan menyebabkan masyarakat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, daripada mengakses ilmu pengetahuan. Terlebih lagi, harga buku dan sumber literasi lainnya di Indonesia cenderung tinggi, menjadikan literasi sebagai hal yang mahal.

Upaya Meningkatkan Literasi

Dikutip dari theconversation.com, berbagai upaya telah diimplementasikan oleh pemerintah dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi masalah literasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil untuk meningkatkan literasi:

1. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik:

Peningkatan kualitas tenaga pendidik menjadi langkah krusial untuk mengatasi permasalahan literasi. Peningkatan kualifikasi pendidik, terutama di pendidikan tinggi, telah menjadi fokus. Sejak tahun 2014, persyaratan minimal untuk menjadi dosen adalah lulus S2 atau bahkan lebih baik jika lulus S3.

2. Mengatasi Masalah Gizi:

Pentingnya gizi yang baik terhadap kualitas pendidikan menjadi sorotan. Program pemerintah yang menangani masalah gizi sejak dini, seperti layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin gratis bagi ibu hamil di puskesmas, telah diterapkan untuk meningkatkan konsentrasi dan pemahaman siswa.

3. Membangun Infrastruktur Pendidikan:

Pembangunan infrastruktur pendidikan, termasuk penyediaan listrik, perpustakaan, lab komputer, akses internet, menjadi langkah penting untuk meningkatkan literasi di Indonesia.

4. Menyertakan Buku Bacaan dalam Kurikulum:

Memasukkan kembali buku bacaan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan bertujuan mendorong minat baca dan membentuk budaya literasi. Buku bacaan wajib akan menjadi panduan bagi siswa dari Sekolah Dasar hingga tingkat SMA.

Back To Top